INDIKATOR PROGRAM KLA
Indikator KLA dibagi dalam dua kategori yaitu indikator umum dan indikator
khusus. Indikator umum adalah dampak
jangka menengah dan jangka panjang dari pengembangan kebijakan KLA dimana
Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan (KPP)
dan Badan Pemberdayaan Perempuan di provinsi dan kabupaten/kota tidak
terlibat secara langsung dalam upaya mencapai indikator tersebut. Dalam hal ini
peran KPP lebih pada pembuatan kebijakan
agar tercipta suatu keadaan yang kondusif dalam rangka mempercepat pencapaian indikator tersebut.
5.1. Indikator Umum
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
5.1.1.
|
Bidang Kesehatan
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Sumber:
Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
5.1.2.
|
Bidang Pendidikan
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Sumber:
Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 129a/U/2004
tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pendidikan
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
5.1.3.
|
Bidang Perlindungan
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
5.1.4.
|
Bidang Infrastruktur[5]
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
5.1.5.
|
Bidang Lingkugan Hidup[6]
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
5.2. Indikator
Khusus
|
|||||||
5.2.1.
|
Pembuatan Kebijakan
|
||||||
|
Variabel yang diukur
|
Indikator
Keberhasilan
|
|||||
Komitmen Pemerintah Kabupaten/
|
Jumlah
Bupati/Walikota yang mengembangkan KLA.
|
||||||
1.
|
Bidang hukum
|
Jumlah produk nsur tentang kebijakan perlindungan dan
pemenuhan hak anak secara menyeluruh (holistic) antara lain:
1. Peraturan daerah
2.
3. Instruksi bupati/walikota
4.
5. Lainnya
|
|||||
Jumlah dokumen tentang perlindungan anak dalam situasi khusus; juklak, juknis, pedoman,
panduan dan sejenisnya.
|
|||||||
2.
|
Data basis (baseline data)
|
Jumlah dokumen
hasil analisis, hasil
penelitian, observasi, survey atau study tentang situasi anak yang telah dipergunakan secara
efektif dalam penyusunan program dan kegiatan perlindungan anak.
|
|||||
Jumlah laporan
SKPD kepada bupati tentang pemenuhan hak anak.
|
|||||||
Jumlah laporan
bupati/walikota kepada gubernur tentang pemenuhan hak anak.
|
|||||||
3.
|
Pemberdayaan keluarga
|
Jumlah keluarga miskin yang mempunyai anak yang
memperoleh bantuan khusus.
|
|||||
4.
|
Partisimasi masyarakat
|
Jumlah institusi
perlindungan anak seperti; KPAID,
LBH anak, LSM bidang perlindungan anak
|
|||||
|
5.
|
Pengorganisasian KLA
|
|
||||
|
|
|
Gugus tugas KLA
|
Jumlah pertemuan GT KLA
|
|||
|
|
|
Sekretariat GT KLA
|
Adanya
ruang kerja secretariat GT KLA
|
|||
|
|
|
Forum Anak
|
Jumlah forum anak
|
|||
|
|
|
Jumlah
organisasi olahraga, kesenian dan pengembangan bakat atau minat anak
|
||||
|
|
|
P2TP2A
|
Jumlah P2TP2A
|
|||
|
Perencanaan
|
|
|||||
|
|
Rencana Aksi Daerah
|
|
||||
5.2.2.
|
Promosi
pelaksanaan kebijakan KLA
|
||||||
|
Variabel yang diukur
|
Indikator
Keberhasilan
|
|||||
|
Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE)
|
|
|||||
|
1.
|
Bahan / Jenis
KIE
|
|
||||
|
|
1.
|
Poster
|
Jumlah poster yang diproduksi
|
|||
|
|
2.
|
Baliho
|
Jumlah baliho yang diproduksi
|
|||
|
|
3.
|
Booklet/leaflet
|
Jumlah booklet/leaflet yang diproduksi
|
|||
|
|
4.
|
Sticker
|
Jumlah sticker yang diproduksi
|
|||
|
|
5.
|
Iklan di media cetak
|
Jumlah
iklan di media cetak
|
|||
|
|
6.
|
Iklan di radio/tv
|
Jumlah
iklan di radio/tv
|
|||
|
|
7.
|
Aksesibilitas informasi di website
|
Jumlah dan
ragam informasi yang bias diperoleh di websita
|
|||
|
|
8.
|
Lainnya
|
Jumlah bahan KIE lainnya yang diproduksi
|
|||
|
|
|
|
|
|||
|
2.
|
Distribusi bahan
KIE
|
Jumlah
kabupaten/kota penerima bahan KIE
|
||||
|
|
1.
|
Poster
|
Jumlah penerima poster
|
|||
|
|
2.
|
Baliho
|
Jumlah lokasi pemasangan baliho
|
|||
|
|
3.
|
Booklet/leaflet
|
Jumlah penerima booklet/leaflet
|
|||
|
|
4.
|
Sticker
|
Jumlah penerima stiker
|
|||
|
|
5.
|
Iklan di media cetak
|
Jumlah
penerbitan di media cetak
|
|||
|
|
6.
|
Iklan di radio/tv
|
Jumlah
penayangan iklan di radio/tv
|
|||
|
3.
|
Advokasi
|
Jumlah atau
frekuensi advokasi KLA
|
||||
|
|
Jumlah bahan advokasi
|
|||||
|
|
Jumlah kelompok sasaran advokasi
|
|||||
|
4.
|
Sosialisasi
|
Jumlah stake holders yang mengerti visi baru[7]
tentang anak, yaitu anak sebagai investasi dan bukan sebagai asset
atau nsure produksi.
|
||||
|
|
Frekuensi sosialisasi hak anak
|
|||||
|
|
Jumlah peserta sosialisasi
|
|||||
|
|
Jumlah kelompok sasaran sosialisasi
|
|||||
|
5.
|
Fasilitasi
|
|
||||
|
|
1.
|
Ketenagaan
|
Jumlah tenaga yang telah dilatih hak anak
|
|||
|
|
|
|
Jumlah kelompok sasaran pelatihan
|
|||
|
|
Jumlah wilayah
sasaran (kabupaten, kecamatan, desa/kelurahan, oragnisasi
kemasyarakatan)
|
|||||
|
|
Jumla study banding
|
|||||
|
|
|
|
|
|||
|
|
2.
|
Keuangan
|
Jumlah dana
stimulan
|
|||
|
|
|
|
Jumlah dana APBD untuk kegiatan/program anak
|
|||
|
|
|
|
Jumlah dana
dari nsure swasta
|
|||
|
|
3
|
Sarana
|
Jumlah sarana yang diberikan
|
|||
|
|
4
|
Asistensi
|
Jumlah bimbingan teknis
|
|||
|
|
|
|
Jumlah rapat konsultasi teknis
|
|||
|
|
|
|
Jumlah
momitoring
|
|||
|
|
|
|
|
|||
4. Kebijakan
Kota Layak Anak ...................(Bpk
Wahyu)
- Pengertian
- Ruang lingkup dan tahapan pelaksanaan
- Tujuan
- Kerangka pikir, prinsip dan strategi
- Prasyarat
- Tahapan pengembangan
- Indikator
- Pengintegrasian
hak-hak anak melalui kota layak anak
- Acuan dalam penyusunan program KPA di daerah
Jabaran peraturan perundang-undangan
Contoh program
- Pemangku kepentingan dalam pembangunan KPA
- Peran provinsi dalam pembinaan Kabupaten/Kota
- Penutup
[1] Peraturan Presiden Nomor 7 tahun 2005 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2004-2009. Pada Bab 12 lampiran
Perpres (Peningkatan Kualiatitas Kehidupan dan Peran Perempuan serta
Kesejahteraan dan Perlindungan Anak, khususnya pada Program Peningkatan
Kesejahteraan dan Perlindungan Anak).
Huruf g. Pembentukan wadah-wadah guna mendengarkan dan penyuarakan pendapat dan
harapan anak sebagai bentuk partisipasi anak dalam proses pembangunan.
[2] SKB antara Menteri Sosial RI Nomor:
75/HUK/2002, Menteri Kesehatan Nomor: 1329/ Menkes/SKB/X/2002, Menteri Negara
Pemberdayaan Perempuan RI Nomor: 14/Men PP/Dep.V/X/2002, dan Kepala Kepolisian
Negara RI, Nomor: B/3048/X/2002 tentang Pelayanan Terpadu Korban Kekerasan
terhadap Perempuan dan Anak.
[3] SKB antara Menteri Sosial RI Nomor:
75/HUK/2002, Menteri Kesehatan Nomor: 1329/ Menkes/SKB/X/2002, Menteri Negara
Pemberdayaan Perempuan RI Nomor: 14/Men PP/Dep.V/X/2002, dan Kepala Kepolisian
Negara RI, Nomor: B/3048/X/2002 tentang Pelayanan Terpadu Korban Kekerasan
terhadap Perempuan dan Anak.
[4] Standar Pelayanan Minimal Terapi Medik
Ketergantungan Narkotika, Psikotropika Dan Bahan Adiktif Lainnya (Narkoba),
Badan Narkotika Nasional, 2003.
[5]Sumber: Keputusan Menteri
Permukiman dan Prasarana Wilayah Nomor 534/KPTS/M/2001 tentang Pedoman
Penentuan Standar Pelayanan Minimal Bidang Bidang Perumahan dan Permukiman
[6] Sumber: Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : 197 Tahun 2004 Tentang
Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup Di Daerah Kabupaten Dan
Daerah Kota